Apalagi untuk menjadi juara Indonesia harus menang dengan selisih 5 gol atas Thailand di leg ke-2.
Media Vietnam, Soha.vn mengutip pernyataan bernada sengak dari legenda sepakbola Vietnam, Nguyen Manh Dung.
Ia meminta AFF tidak perlu lagi menggelar leg ke-2 final Piala AFF 2020 antara Timnas Indonesia vs Thailand pada Sabtu, 1 Januari 2022.
Sebab melihat kualitas kedua finalis yang sangat jauh berbeda, leg kedua akan percuma digelar karena tim juaranya sudah ketahuan.
Nguyen Manh Dung bahkan enggan menonton pertandingan leg kedua karena hanya bertujuan menyenangkan sponsor dan tuan rumah.
OK lah, mereka boleh nyinyir, karena itu hanya pelampiasan kekecewaan dari tim unggulan yang tak mampu mencapai partai final.
Soal kekalahan dengan skor telak itu tidak masalah. Sebab, perjalanan tim-tim top dunia juga pernah mengalaminya.
Brasil, misalnya, pada semi final Piala Dunia 2014 digasak Jerman dengan skor 1-7. Padahal saat itu Tim Samba sebagai tuan rumah sangat diunggulan. Spanyol sebagai juara bertahan takluk 1-5 dari Belanda.
Serbia di tahun 2006 dibantai Argentina 0-6, Korea Utara 0 – 7 Portugal di Piala Dunia 2010, Jerman 8 – 0 Arab Saudi, dan masih banyak cerita pilu lainnya.
Belajar dari tim-tim top dunia yang pernah terperosok dalam kekalahan telak, kini semua hanya menjadi catatan sejarah, skor hanyalah angka-angka.