Home Uncategorized Di Usia Satu Tahun SSB TCS Semarang Persembahkan Tiga Gelar.

Di Usia Satu Tahun SSB TCS Semarang Persembahkan Tiga Gelar.

0






Semarang, sepakbolasemarang.com





Persepakbolaan di Kota Semarang diera 80 – 90 an mengalami era kejayaan, banyak klub sepak bola yang merupakan bagian dari induk PSIS Semarang menyumbangkan para pemainnya di tim kesebelasan kesayangan yaitu PSIS.





Para pemain sepak bola yang masuk menjadi punggawa PSIS Semarang kala itu berasal dari klub klub yang ada, diantaranya seperti SSS, PMC,OMJ, Undip, Lowo, PAS, HW, Siasat Cepat serta TCS.





Klub sepak bola Tri Cakti Semesta (TCS) adalah salah satu klub penyumbang pemain PSIS terbanyak kala itu. Namun dengan perjalanan waktu lama kelamaan mulai surut apalagi dengan kehadiran Galatama dan sekarang Liga Indonesia yang menerapkan peraturan dari PSSI yang merupakan induk organisasi Sepak Bola di Indonesia membolehkan memakai pemain luar daerah maupun pemain asing.





Guna meneruskan generasi pemain sepak bola mulai dari pembinaan dini, maka banyak berdiri Sekolah Sepak Bola (SSB) di tanah air. Khususnya di Kota Semarang Klub Sepak bolaTCS Semarangpun tak kalah dari yang lain dengan mendirikan SSB TCS dan menunjuk Yulis Iswahyudi sebagai pengelola sekaligus Kepala Sekolah SSB TCS Semarang.







Saat ngobrol bareng sambil nge-teh dengan sepakbolasemarang.com di Angkringan Mas Budi Pasadena Ngaliyan, Kamis (24/6/2021).





Yudi sapaan akrab Yulis Iswahyudi menceritakan ” Anak anak yang kami rekrut kebanyakan anak anak pinggiran daerah Gunungpati Semarang. Kami kebetulan mendapatkan tempat untuk beraktifitas di Lapangan Pongangan tetapi dengan syarat anak anak warga sekitar pongangan direkrut,” ucapnya.





Mulailah kami angkat SSB TCS disana dengan mengadakan turnamen tetapi tempatnya dilapangan pongangan agar ramai. Saat Turnamen KKS juga kami tempatkan di lapangan pongangan sini termasuk pasa waktu saya mengadakan turnamen JFC, iatilahnya liga Jatengnya anak anak juga di lapangan sini,” ujar Pria mantan karyawan Bank Buana.





Yang terakhir lanjutnya kemarin 12 juni 2020 saat ultahnya SSB TCS kami.membuka cabang di wonolopo, Mijen dengan nama TCS Mijen. Karena SDMnya disana belum banyak, pelatih dari kami perbantukan di wonolopo.





Dirinya mengelola SSB TCS Semarang mendapat mandat dari Pak Mardiyono selaku Owner Di SSB yang di kelolanya. SSB TCS memiliki 5 tingkatan kelompok umur dan setiap kelompok umur ditangani Satu pelatih serta pelatih khusus untuk melatih penjaga gawang atau kiper.





Meskipun usianya baru satu tahun, SSB TCS Semarang mampu mempersembahkan Piala juara 1 diantaranya di Turnamen Indonesia Muda (IM) KU 11 maret 2021 dan juara 1 Piala HUT SSB PSP Pringapus, april 2021lalu sebagai juara 3 FG Bayangkara Cangkiran, maret 2021.





” Kami mengelola SSB saya anggap biasa karena sebelumnya menangani di SSB SSS cukup lama, jadi nggak kaget, cuma mainsetnya kurang greget karena orang tua anak anak di SSB kami mainsetnya memburu kemenangan, memburu hadiah dan Piala Kejuaraan dia tidak begitu urusan dengan pembinaan anak anak disini,” terang Yudi.





Yudi mengaku SSB di semarang yang bagus menurutnya dalam pembinaan kualitas yaitu SSB Terang Bangsa dan Indonesia Muda (IM) lainnya lewat, karena dalam membuat sebuah tim mereka punya standar baku dalam artian program programnya dan tidak sembarangan anak yang mau keluar, jadi terorganisir betul,” jelasnya.





Menurutnya kalau SSB lain
hanya memburu nama saja dan memburu piala juara, kebanyakan seperti itu. Makanya di SSB TCS kami mengadopsi SSB yang memiliki track record yang baik seperti di Jawa Timur.





Disana dalam latihan terprogram, betul betul lihat SDM, bermain menggunakan teknik, organisasi permainan bagus dan melalui konsep yang bagus.





” Saya lihat secara permainan berbeda dengan yang di Semarang, tapi SSB TCS ini kan berdiri baru satu tahun, kami akan lakukan swbaik mungkin untuk SSB TCS agar lebih meningkat dan berprestasi kedepannya,” tegas yudi.





Kembali Yudi menegaskan, terkait kurikulum tidak ada standar baku, namun lambat laun ketika Askot mengadakan pertemuan pengelola SSB se Kota Semarang mulai menerapkan standar baku termasuk pelatih, kurikulum, serta mengutamakan





legalitas.





Dengan diterapkannya standar baku bagi SSB, kami beserta teman teman sangat mendukung, jadi kedepannya sepak bola di era modern benar benar tercover semua termasuk pembuatan KTA klub bagi peserta didik di SSB.





Yudi berharap SSB di Kota Semarang khususnya bisa mengadopsi kurikulum yang benar benar memiliki standar nasional dari PSSI,” pintanya saat mengakhiri obrolan.







@ Taufiq.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here